sambungan mukhayam
Akhirnya kesampaian juga menulis sambungan tentang mukhayam. Abis magrib kita kumpul untuk pembentukan kelompok dan apel pembukaan mukhayam. Hmmm, gelap dan dingin disertai dengan turunnya hujan rintik rintik, membikin suasana hati jadi ga' betah. maklum baru pertama kali ikutan mukhayam. Beberapa hal yang disampaikan ketika pembukaan diantaranya adalah ketentuan dan peraturan peserta selama menjalani acara mukhayam, beberapa tanda peringatan dari komandan yang menggunakan pluit, dan penunjukan lokasi tenda masing masing kelompok. Akhirnya setelah apel pembukaan mukhayam selesai, masing masing kelompok mulai mendirikan tenda. Isha pun datang, dan kami kembali shalt berjamaah di lapangan beton kasar di malam gelap dingin dan gerimis.
Ba'da isha, kumpul didalam tenda komando untuk mendengarkan taujih dari ustadz tentang urgensi tarbiyah jihadiyah.Ba'da taujih kamipun dipersilahkan untuk kembali ke masing2 tenda dan mulai istirahat. sebelum istirahat kita makan malam dan saling ta'aruf lagi. Dan akhirnya sodara-sodara, kita mulai tidur, tetapi diwajibkan bagi setiap kelompok untuk melaksanakan jaga malam dimasing masing tenda. Ini diharapkan agar tidak terjadi kehilangan barang atau yang lainnya.
HARI KE 2
Hari ke dua kami mulakan dengan sholat qiyaumul lail berjamaah, dan sholat subuh berjamaah. Setelah sholat subuh kelompok kami langsung melaksanakan ritual yang tidak ada dilakukan oleh kelompok lain, yaitu makan pagi yang seharusnya dilakukan setelah riyadah. Alhamdulillah, kita melaksanakan riyadah dengan full energi, walaupun nasi tadi belum abis. Dan ritual ini pun di selesaikan setelah riyadah.
Beberapa aktifitas yang dilaksanakan selama hari ke 2 adalah games outbond, pendidikan P3K, latihan PBB dan gladi resik untuk jurit malam. Dalam gladi ini semua peserta melewati rute jurit yang mana rute ini melewati kebun rambutan, jalan gunung berbatu, semak, kubangan lumpur, dan sungi jeram. Malam harinya kita dimintakan menampilkan bakat kita dalam acara malam kesenian. Setelah semua kelompok tampil, kami di persilahkan untuk istirahat. Sekitar jam 4 pagi kelompok kami dipanggil untuk melewati jurit. Pada saat giliran ana berjalan , sempat pusing juga, karena lupa jalan masuk kedalam kebun rambutan, karena saking gelapnya. Setelah melewati kebun rambutan ana pun melewati semua jalur dan beberapa pos dengan kata sandi yang udah diajarkan oleh komando lapangan. Melewatim jalan berbatu, semak2, kubangan lumpur dan sungai. Ternyata setelah masuk ke pos terakhir kita diberi peringatan bahwa kita salah jalur. Jalur yang sebenarnya adalah tanpa masuk ke kubangan lumpur dan sungai. Artinyacuma melewati semak2 dan jalan setapak di sisi sungai. Alhasil kami semua kedinginan.
ternyata kesalahan yang tejadi adalah ketika gladi, tidak tahu siapa yang memulai akhirnya ana mengikuti orang didepan ana yang memasuki jalur tersebut.
Ba'da jurit kita kembali ke tenda dan menukar pakaian yang basah dengan yang kering. Dengan kondisi fisik yang lelah dan mengantuk, sebagian rekan kelompok tertidur pulas diluar tenda. Ana dan 2 orang lain pergi makan mie rebus ke warung sekitar bumi perkemahan. beberapa saat kemudian kita sholat subuh. ternyate ketika apel pagi kita termasuk kelompok yang kena iqob, karena lentera kita diambil oleh panitia disebabkan kita tidak menjalankan piket setelah jurit.
Hari ke 3
Dimulakan dengan sholat subuh karena qiyaumullai dilaksanakan sendiri sendiri sebelum jurit.
Beberapa saat kemudian kita semua melaksanakan SKJ ( senam kesegaran jama'ah). Ba'da senam, makan pagi, bongkar tenda, packing dan siap siap melaksanakan perjalanan panjang mendaki bukit di belakan sungai bangek. Bukit ini tidak terlalu tinggi. Perjalanan dimulai sekitar jam 10 pagi dan sampai di belakang bukit tersebut sekitar jam 2 siang. Cukup melelahkan, tetapi ketika telah melewati puncak bukut kita bisa meliha pemandangan yang subhanallah indah dari sisi lain bukit barisan. Disepanjang perjalanan mendaki bukit kita sering berjalan ditepi, bahkan menyebrangi sungai yang juga merupakan sungai dibelakang bumi perkemahan. Menjelang sampai di kaki bukit di saat penurunan, kit dapat melihat pemandangan kota padang dan airport internasional minangkabau. Setelah sampai di daerah penduduk kita melaksanakan shalat berjamaah di salah satu masjid sekitar jam 2. Saatnya kembali ke DPD, kita dijemput kembali oleh truk pasir. Dalam perjalanan menuju DPD, di jalan By Pass kita diguyur oleh hujan yang sangat lebat. Ana yang duduk sambil ngantuk akhirnya merubah posisi badan berdiri di tengah tengah dan tertidur sambil berdiri. Sesampai kami di DPD, sholat ashar dan makan siang. Satu hal yang mengharukan adalah penutupan yang dilaksakan diruangan DPD, dimana semua instruktur dan peserta salling bermaafan.
Menjelang magrib, mendung menggantung dilangit kota padang. Ba'da magrib ana pulang dalam keadaan basah karena hujan yang lebat dan kaki berdarah oleh gigitan pacet gunung.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home